Aktivis Pembangunan, Yadi : Soroti Kejanggalan Proyek Pembangunan dan Rehabilitasi SMPN 1 Bojonegara


ASNNEWS, Serang, – Proyek pembangunan dan rehabilitasi SMPN 1 Bojonegara diduga banyak kejanggalan dalam proses pembangunan tersebut.

Hal tersebut disoroti beberapa elemen masyarakat oleh salah satu aktifis pemerhati pembangunan Yadi, Dirinya menyoroti besarnya pagu anggaran untuk yang tertera pada papan proyek yang mencapai Rp. 2.292.296.087 (Dua Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Dua Ratus sembilan puluh enam delapan puluh tujuh rupiah ) dengan Pelaksana PT. Cipta Muda Perkasa yang bersumber dari DAK Fisik bidang pendidikan sub bidang SMP tahun anggaran 2023 Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Serang.

Saya menduga ada mark up anggaran, masa hanya rehab ruang kelas saja sampai 2 milyar lebih,” katanya.

Belum cukup hanya pada aspek anggaran, Yadi juga mengamati bahwa dalam pelaksanaan proyek ini tidak melibatkan tenaga kerja lokal dan di mana alat pelindung diri (APD) tidak diterapkan sepenuhnya.

“Lihat aja dipapan proyeknya juga tidak ada nama konsultannya, yang pekerjanya juga bukan orang lokal melainkan orang luar, dan banyak pekerja yang tidak menggunakan APD juga,” ungkapnya.

Pada saat Awak Media mengunjungi lokasi proyek, hampir semua pekerja di sana terlihat mengabaikan prinsip-prinsip Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3), karena mereka tidak menggunakan APD seperti sarung tangan dan sepatu pelindung. Bahkan, beberapa pekerja terlihat mengenakan celana pendek yang seharusnya tidak memenuhi standar keselamatan.

Ditemui, Acha selaku pengawas lapangan memberikan penjelasan bahwa saat ini APD belum diberikan kepada pekerja karena mereka baru mulai bekerja dan rencananya akan diberikan pada hari berikutnya.

“Ini pekerjanya baru hari ini, paling besok APD nya dipakai,” ungkapnya. Sabtu, 26 Agustus 2023.

Tentang para pekerja yang baru bergabung dengan proyek ini, Acha juga menjelaskan bahwa situasinya terkait dengan insiden kecelakaan sebelumnya di mana seorang pekerja jatuh dari atap saat bekerja.

“Ini beda pemborong, yang kemaren karena ada yang jatuh tukangnya, jadi pada pulang semua, jadi ini baru datang petukangnya, dan petukangnya tidak ada yang dari sini (Lokal),” tambahnya.

Acha juga tidak mengetahui nama perusahaan konsultan yang mengawasi di proyek pembangunan dan rehabilitasi SMPN 1 Bojonegara tersebut.

“Konsultannya pa bangbang, kaya nya sudah pulang, kalau dari nama PT nya saya tidak tahu,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Serang belum bisa dikonfirmasi.

(Wawan)

Posted in News

Berita Terkait

Top