Proyek Pariwisata di Gunung Pinang di Duga Kuat Tidak mengantongi ijin.


ASNNews | Serang – Proyek yang sudah berjalan kurang lebih 7 hari akhirnya di datangi warga da ketua karang taruna desa Pejaten karena proyek tersebut di duga tidak mengantongi ijin dari dinas terkait ucap salah satu warga yang tidak mau di sebutkan namanya ( saptu 26 April 2025 )

Di Desa Pejaten, ada yang namanya Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai mitra kerja Perhutani, pengurus ini bagian dari Masyarakat Desa Pejaten yang punya keterkaitan mitra kerja strategis, namun tidak ada informasi sama sekali kepada LMDH Desa Pejaten bahwa akan dibangun wisata”ucapnya

“Sangat disayangkan, sekelas Perhutani Provinsi Banten tidak melakukan langkah administratif secara menyeluruh, jika ada izin masa tidak ada informasi yang disampaikan kepada kami, mengenai izin saja saling lempar, ini sama sekali tidak etis seolah-olah RT/RW dan Masyarakat setempat diabaikan begitu saja oleh Perhutani dan pihak Investor”. tutur Agung.

Dok foto kerusakan Alam di Gunung Pinang
ADVERTISEMENT
“Semua ada regulasinya, baik dari pihak perhutani maupun investor, tapi tidak ditempuh secara maksimal mangkanya kita pertanyakan ijin dari dinas lingkungan hidup dan izin lainnya, karena jelas ada perubahan fungsi lahan dari hutan lindung, karena melakukan banyak penebangan pohon-pohon besar, proyek inipun tidak melihat aspek sosial masyarakat, bagaimana jika terjadi longsor dan banjir? Siapa yang akan bertanggung jawab ketika ada bencana? Pasti mereka tutup mata” imbuh Agung.

Sementara itu di tempat terpisah salah satu tokoh desa setempat Abah Urip yang sekaligus mengemban sebagai ketua RW setempat meninjau secara langsung lokasi tersebut meminta untuk menghentikan sementara kegiatan pengembangan atau alih pungsi lahan menjadi tempat wisata.

Melihat aktifitas yang beroperasi diatas, masyarakat sangat menyayangkan tidak adanya komunikasi serta sosialisasi terhadap Masyarakat setempat, menurutnya mereka seperti tidak anggap ada pihak pengembang terkesan berbuat semaunya.

“Saya rasa ini sudah keterlaluan, kantor Perhutani Provinsi Banten sebrang kampung kami, kenapa dilangkahi?!!” tanya Abah Urip penuh heran

Posted in News

Berita Terkait

Top