Terima Audiensi, Kakanwil BPN Banten: Bentuk Sinergi Dukungan Masyarakat Untuk Reforma Agraria
ASN NEWS,SERANG – Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten, Rudi Rubijaya menemui massa audiensi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Komunitas Petani Sampang Peundeuy (KOMPAS) dari Kabupaten Lebak yang berunjuk rasa terkait Tanah Bekas Hak Guna Usaha (HGU) PT The Bantam & Preanger di depan gerbang utama Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) pada Senin (8/8/2022).
Rudi Rubijaya mengutarakan bahwa hari ini pihaknya mengundang Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Banten untuk rapat, “Jadi sebelum ada pemberitahuan audiensi, kami sudah merencanakan untuk menggelar rapat koordinasi dari satu minggu yang lalu,” ujarnya.
Beliau melanjutkan kaitan dengan tanah bekas HGU PT The Bantam & Preanger, “Semua yang berada di lokasi sudah kita petakan, mana lokasi penguasaan fisik oleh masyarakat, mana yang memang masih ada penguasaan fisik oleh perusahaan,” ujarnya.
Rudi juga tidak menutup kemungkinan pihaknya akan kembali ke lapangan jika ada perkembangan penguasaan fisik. “Sepanjang penguasaan fisik dengan baik, tidak ada keberatan dari pihak manapun, ada dasar penguasaannya maka akan kami fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku, tapi kalau Bapak mengokupasi tanah milik orang lain itu kewenangan APH (Aparat Penegak Hukum-red),” lanjut Rudi
Beliau menyampaikan bahwa komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak sudah sangat baik, “Kami mendukung penguasaan tanah PT The Bantam & Preanger dapat diselesaikan sebaik-baiknya,” tutur Rudi.
“Penyelesaian yang paling baik, yang memenuhi ketentuan, yang paling bisa diterima oleh semua pihak,” jelasnya. Rudi juga menyampaikan setelah menerima audiensi pihaknya akan kembali ke kantor menghadiri Rapat GTRA Provinsi Banten. “Agenda rapat hari ini salah satunya memperjuangkan anda-anda sekalian. Dukung agar kegiatan rapat pada siang ini berjalan dengan baik, jangan sampai terjadi keributan, jangan berbuat hal-hal yang tidak baik, pemerintah akan fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku,” terang Rudi.
Menyikapi audiensi hari ini beliau menuturkan bahwa ini adalah bentuk masukan dan sinergi dukungan masyarakat untuk Reforma Agraria di wilayah bekas HGU PT The Bantam & Preanger. “Doakan kita semua yang akan rapat diberikan kemudahan, kelapangan berpikir dan mampu untuk menyelesaikan permasalahan konflik ini,” tutupnya. (red)