Menuju Rakernas di Kalimantan, MOI Mantapkan Persiapan
Jakarta, ASN – Organisasi Media Online Indonesia (MOI) mulai merampungkan berbagai persiapan dalam rangka Rakernas yang akan digelar di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan Kalimantan Timur pada tanggal 22-24 Maret 2022.
“Rakernas MOI diharapkan menjadi pertemuan dalam rangka menyatukan Visi dan Misi setelah hampir tiga tahun kita dihantam badai pendemi Covid-19. Banyak organisasi limbung dan alhamdulillah MOI dengan segala kelemahannya masih bisa eksis.” Hal ini disampaikan oleh Sekjen MOI, HM.Jusuf Rizal pada Jumat (11/3).
Jusuf Rizal menambahkan, Rakernas MOI merupakan konsolidasi penguatan internal organisasi, baik DPP, DPW maupun DPC. Untuk itu diharapkan di dalam Rakernas nanti mampu menginventaris serta memberi masukan, saran, kritikan dan pendapat untuk kemajuan MOI. Mohon membawa konsep dan gagasan yang visioner.
“Rakernas MOI akan menyusun program kerja kedepan, baik jangka pendek, menengah dan panjang. Visi MOI 2030 dan seterusnya serta bagaimana mensukseskan Pemilu dan kehadiran IKN di Kaltim,” ujar Sekjen MOI tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, peningkatan soliditas dan pembenahan sistim database keanggotaan diperlukan, baik data perusahaan, keanggotaan maupun kepengurusan DPW dan DPC. Jangan hanya MOI jadi kuda tunggangan, tapi pengembangan dan konsolidasi organisasi lemah. Kita perlu menjalin kerjasama yang kuat sebagai Supertim.
DPP MOI berkewajiban agar dapat mentransformasikan pemikiran dan pengorganisasian kerja, agar insan-insan media di MOI memiliki jiwa sebagai pemimpin organisasi perusahaan media yang mengurusi perusahaan media dan wartawan. Mampu mengayomi, bukan diayomi. Menjadi pelayan bukan minta dilayani. Untuk itu berbagai program dalam rangka peningkatan kompetensi sebagai wartawan maupun kepemimpinan perusahaan media akan dikembangkan, baik melalui tatap muka maupun hibrid (virtual).
“Insan-insan media dalam organisasi MOI diharapkan memiliki jiwa sebagai pemimpin organisasi perusahaan media yang mengurusi perusahaan media dan wartawan. Mampu mengayomi, bukan diayomi. Menjadi pelayan bukan minta dilayani,” pungkas Jusuf Rizal.
( Red )