Dimyati-KH. Asep Nafis Dianggap Duet Ideal Menuju Pilgub Banten
ASNNEWS | BANTEN – Langkah politik menarik kembali mengemuka dalam arena menuju Pemilihan Gubernur Banten. Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI’98), Willy Prakarsa, mengungkapkan bahwa mantan Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusumah, akan maju sebagai Calon Gubernur Banten. Namun, yang menarik, Dimyati tidak berjalan sendirian, lalu siapa yang layak mendampingi sebagai calon wakil gubernur?
Willy Prakarsa menyarankan Dimyati memilih untuk berpasangan dengan sosok yang cukup unik, yaitu KH. Asep Nafis Imron bin Abuya Ahmad Bustomi, seorang guru besar di Ponpes Al Hidayah Cisantri Pandeglang.
Rangkulnya KH. Asep Nafis Imron sebagai Calon Wakil Gubernur Banten dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat akar rumput di Provinsi Banten. Dalam suasana politik yang semakin cerdas, masyarakat Indonesia cenderung memilih pemimpin yang mampu mewakili dan memahami kebutuhan di tingkat lokal.
“KH. Asep Nafis Imron adalah simbol kompetensi yang mampu menjaga kepentingan rakyat Banten secara utuh,” ujar Willy Prakarsa.
Selain itu, keterlibatan KH. Asep Nafis Imron dalam Jaringan Bersama Rakyat Indonesia untuk Gibran (JABRIG) yang berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, menunjukkan rekam jejaknya yang konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Pasangan Dimyati Natakusumah dan KH. Asep Nafis Imron dianggap sebagai pasangan ideal. Dimyati Natakusumah, dengan pengalamannya sebagai politikus nasional, diharapkan mampu merangkul partai lain untuk berkoalisi. Sementara KH. Asep Nafis Imron, dengan latar belakang keagamaannya yang kuat, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam membangun Provinsi Banten.
Dengan demikian, melalui pasangan ini, diharapkan dapat terwujud perubahan signifikan dan terciptanya pemimpin yang mampu merangkul berbagai kalangan serta meruntuhkan citra politik dinasti yang masih melekat di beberapa daerah.
“Saya optimis jika duet Dimyati Natakusumah-Kyai Asep Nafis Imron bakal menang telak dan dapat meruntuhkan image dari Politik dinasti,” tandas Willy Prakarsa.